Apa Itu SKS? Panduan Lengkap untuk Mahasiswa Baru

Halo, everyones! Apakah kamu baru saja lulus SMA dan ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi? Atau mungkin kamu sudah diterima di universitas impianmu dan sedang menunggu masa orientasi studi? Jika iya, maka ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui sebelum memulai kuliah. Salah satunya adalah apa itu SKS.

SKS adalah singkatan dari Satuan Kredit Semester, yaitu sistem penilaian yang digunakan di perguruan tinggi untuk mengukur beban belajar mahasiswa. SKS juga berpengaruh pada lama waktu kuliah, biaya pendidikan, dan prestasi akademik. Jadi, sangat penting bagi kamu untuk memahami apa itu SKS dan bagaimana cara menghitungnya.

Apa Itu SKS?

SKS adalah singkatan dari Satuan Kredit Semester, yaitu sistem penilaian yang digunakan di perguruan tinggi untuk mengukur beban belajar mahasiswa. Setiap mata kuliah yang ditawarkan oleh program studi memiliki bobot SKS tertentu, yang menunjukkan jumlah jam tatap muka, kegiatan akademik terstruktur, dan kegiatan akademik mandiri yang harus dilakukan oleh mahasiswa.

SKS juga merupakan satuan pengukuran untuk menentukan jumlah mata kuliah yang dapat diambil oleh mahasiswa dalam satu semester. Biasanya, ada batas minimal dan maksimal SKS yang harus dipenuhi oleh mahasiswa agar dapat mengikuti perkuliahan dengan baik. Jumlah SKS ini juga berbeda-beda tergantung pada tingkat semester, indeks prestasi (IP), dan persyaratan program studi.

SKS juga berpengaruh pada lama waktu kuliah, biaya pendidikan, dan prestasi akademik. Lama waktu kuliah adalah jumlah semester yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan seluruh mata kuliah yang ditetapkan oleh program studi. Biasanya, lama waktu kuliah berkisar antara 7-8 semester untuk program sarjana (S1), 3-4 semester untuk program magister (S2), dan 6-8 semester untuk program doktor (S3).

apa itu sks

Bagaimana Cara Menghitung SKS?

Cara menghitung SKS adalah dengan menjumlahkan bobot SKS dari semua mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa dalam satu semester. Misalnya, jika kamu mengambil 5 mata kuliah dengan bobot SKS masing-masing 3, 2, 4, 3, dan 2, maka jumlah SKS yang kamu ambil adalah 14 (3+2+4+3+2).

Jumlah SKS ini akan menentukan beban belajar yang harus kamu tanggung dalam satu semester. Semakin banyak SKS yang kamu ambil, semakin banyak pula jam belajar yang harus kamu lakukan. Selain itu, jumlah SKS juga akan mempengaruhi nilai IP (indeks prestasi) yang merupakan rata-rata nilai dari semua mata kuliah yang kamu ambil dalam satu semester.

Cara menghitung IP adalah dengan mengalikan bobot SKS dengan nilai huruf dari setiap mata kuliah, kemudian menjumlahkan hasilnya dan membaginya dengan jumlah SKS. Misalnya, jika kamu mengambil 5 mata kuliah dengan bobot SKS masing-masing 3, 2, 4, 3, dan 2, dan nilai huruf masing-masing A, B+, C+, B-, dan B+, maka IP kamu adalah:

(3 x 4) + (2 x 3.5) + (4 x 2.5) + (3 x 2.75) + (2 x 3.5) / 14
= 12 + 7 + 10 + 8.25 + 7 / 14
= 44.25 / 14
= 3.16

Nilai IP ini akan menunjukkan prestasi akademik kamu dalam satu semester. Nilai IP juga akan mempengaruhi jumlah SKS yang dapat kamu ambil di semester berikutnya. Biasanya, ada batas minimal IP yang harus dipenuhi oleh mahasiswa agar dapat mengambil jumlah SKS maksimal.

Apa Saja Jenis SKS?

SKS dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan sifat dan tujuan mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa. Jenis-jenis SKS ini antara lain adalah:

  • SKS wajib, yaitu SKS yang harus diambil oleh semua mahasiswa di semua program studi. Contoh mata kuliah wajib adalah Pendidikan Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Pendidikan Agama.
  • SKS wajib program studi, yaitu SKS yang harus diambil oleh mahasiswa sesuai dengan program studi yang dipilih. Contoh mata kuliah wajib program studi adalah Matematika Dasar, Fisika Dasar, dan Kimia Dasar untuk program studi MIPA.
  • SKS pilihan, yaitu SKS yang dapat dipilih oleh mahasiswa sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Contoh mata kuliah pilihan adalah Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, dan Bahasa Mandarin untuk program studi Sastra.
  • SKS peminatan, yaitu SKS yang dapat dipilih oleh mahasiswa sesuai dengan bidang keahlian yang ingin mereka tekuni. Contoh mata kuliah peminatan adalah Web Design, Programming, dan Database untuk program studi Teknik Informatika.

Jenis-jenis SKS ini akan mempengaruhi kurikulum yang harus diikuti oleh mahasiswa selama kuliah. Kurikulum adalah rencana pembelajaran yang mencakup tujuan, isi, proses, dan penilaian dari setiap mata kuliah yang ditawarkan oleh program studi. Kurikulum biasanya dirancang untuk dapat diselesaikan oleh mahasiswa dalam waktu 7-8 semester untuk program S1.

Apa Manfaat SKS?

SKS memiliki beberapa manfaat bagi mahasiswa, antara lain adalah:

  • SKS memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa untuk menentukan jumlah dan jenis mata kuliah yang ingin mereka ambil dalam satu semester. Mahasiswa dapat mengatur beban belajar mereka sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan mereka.
  • SKS memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan minat dan bakat mereka di bidang tertentu. Mahasiswa dapat memilih mata kuliah pilihan atau peminatan yang sesuai dengan passion dan karier mereka di masa depan.
  • SKS memberikan tantangan bagi mahasiswa untuk meningkatkan prestasi akademik mereka. Mahasiswa dapat berkompetisi dengan diri sendiri maupun dengan teman-teman mereka untuk mendapatkan nilai IP yang tinggi.
  • SKS memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi mahasiswa. Mahasiswa dapat belajar dari berbagai sumber, metode, dan media yang disediakan oleh dosen dan program studi. Mahasiswa juga dapat belajar dari interaksi dengan teman-teman dan lingkungan sekitar.

Dengan demikian, SKS adalah sistem penilaian yang sangat berguna bagi mahasiswa dalam menunjang proses belajar mereka di perguruan tinggi. SKS juga merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa agar dapat lulus kuliah dengan baik.

Siapa Saja yang Perlu Tahu Apa Itu SKS?

apa itu sks

Apa itu SKS adalah pertanyaan yang seharusnya tidak hanya ditanyakan oleh mahasiswa baru, tetapi juga oleh calon mahasiswa, orang tua, dosen, dan pihak-pihak lain yang terkait dengan dunia perkuliahan. Mengapa demikian? Karena SKS memiliki dampak yang cukup besar bagi kehidupan akademik maupun non-akademik dari setiap individu yang berhubungan dengan perguruan tinggi.

Apa Itu SKS bagi Calon Mahasiswa?

Bagi calon mahasiswa, apa itu SKS adalah hal yang perlu diketahui sebelum memilih program studi dan universitas yang ingin dituju. Calon mahasiswa harus mengetahui jumlah SKS minimal dan maksimal yang harus diambil dalam satu semester, serta jumlah SKS total yang harus diselesaikan untuk lulus kuliah.

Dengan mengetahui apa itu SKS, calon mahasiswa dapat mempersiapkan diri secara mental dan fisik untuk menghadapibeban belajar yang akan dihadapi di perguruan tinggi. Calon mahasiswa juga dapat menyesuaikan pilihan program studi dan universitas dengan minat, bakat, dan kemampuan mereka.

Apa Itu SKS bagi Orang Tua?

Bagi orang tua, apa itu SKS adalah hal yang perlu diketahui untuk mendukung dan mengawasi perkembangan anak mereka selama kuliah. Orang tua harus mengetahui jumlah SKS yang diambil oleh anak mereka dalam satu semester, serta nilai IP yang diperoleh oleh anak mereka.

Dengan mengetahui apa itu SKS, orang tua dapat memberikan motivasi dan bantuan yang sesuai kepada anak mereka. Orang tua juga dapat menghindari tekanan atau tuntutan yang berlebihan kepada anak mereka. Orang tua juga dapat menghargai dan mengapresiasi prestasi akademik yang dicapai oleh anak mereka.

Apa Itu SKS bagi Dosen?

Bagi dosen, apa itu SKS adalah hal yang perlu diketahui untuk merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien bagi mahasiswa. Dosen harus mengetahui bobot SKS dari setiap mata kuliah yang diajarkan, serta jumlah SKS yang diambil oleh mahasiswa dalam satu semester.

Dengan mengetahui apa itu SKS, dosen dapat menyesuaikan materi, metode, media, dan evaluasi pembelajaran dengan beban belajar mahasiswa. Dosen juga dapat memberikan bimbingan dan konsultasi yang tepat kepada mahasiswa. Dosen juga dapat memberikan umpan balik dan penilaian yang objektif dan adil kepada mahasiswa.

Apa Itu SKS bagi Pihak Lain?

Selain calon mahasiswa, orang tua, dan dosen, ada juga pihak-pihak lain yang perlu mengetahui apa itu SKS. Misalnya, pihak akademik, pihak administrasi, pihak keuangan, pihak perpustakaan, pihak laboratorium, pihak kampus, pihak industri, pihak masyarakat, dan lain-lain.

Bagi pihak-pihak ini, apa itu SKS adalah hal yang perlu diketahui untuk memberikan layanan dan fasilitas yang mendukung proses belajar mahasiswa di perguruan tinggi. Pihak-pihak ini harus mengetahui jumlah SKS minimal dan maksimal yang harus diambil oleh mahasiswa dalam satu semester, serta jumlah SKS total yang harus diselesaikan untuk lulus kuliah.

Dengan mengetahui apa itu SKS, pihak-pihak ini dapat menyediakan sumber daya manusia, sumber daya materiil, sumber daya informasi, sumber daya finansial, sumber daya lingkungan, dan sumber daya lainnya yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan mahasiswa. Pihak-pihak ini juga dapat menjalin kerjasama dan kemitraan yang saling menguntungkan dengan perguruan tinggi.

Dimana Saja SKS Digunakan?

SKS adalah sistem penilaian yang digunakan di hampir semua perguruan tinggi di Indonesia. SKS juga digunakan di beberapa negara lain dengan nama yang berbeda-beda. Misalnya, di Amerika Serikat disebut Credit Hour (CH), di Eropa disebut European Credit Transfer System (ECTS), di Australia disebut Credit Point (CP), dan di Malaysia disebut Unit Kredit (UK).

Apa Perbedaan SKS dengan Sistem Penilaian Lain?

SKS berbeda dengan sistem penilaian lain karena SKS lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas dalam proses belajar mahasiswa. SKS tidak hanya menghitung jumlah jam tatap muka antara dosen dan mahasiswa, tetapi juga menghitung jumlah jam kegiatan akademik terstruktur dan kegiatan akademik mandiri yang harus dilakukan oleh mahasiswa.

SKS juga berbeda dengan sistem penilaian lain karena SKS lebih memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa untuk menentukan jumlah dan jenis mata kuliah yang ingin mereka ambil dalam satu semester. Mahasiswa dapat memilih mata kuliah sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan mereka. Mahasiswa juga dapat mengambil mata kuliah lintas program studi, lintas fakultas, atau bahkan lintas universitas.

SKS juga berbeda dengan sistem penilaian lain karena SKS lebih memberikan tantangan bagi mahasiswa untuk meningkatkan prestasi akademik mereka. Mahasiswa harus memenuhi jumlah SKS minimal dan maksimal yang ditetapkan oleh program studi dan universitas. Mahasiswa juga harus mendapatkan nilai IP minimal yang ditentukan oleh program studi dan universitas. Mahasiswa juga harus menyelesaikan jumlah SKS total yang ditetapkan oleh program studi dan universitas untuk lulus kuliah.

Apa Persamaan SKS dengan Sistem Penilaian Lain?

SKS memiliki beberapa persamaan dengan sistem penilaian lain, antara lain adalah:

  • SKS dan sistem penilaian lain sama-sama menggunakan satuan kredit untuk mengukur beban belajar mahasiswa. Satuan kredit ini biasanya berupa angka yang menunjukkan bobot dari setiap mata kuliah.
  • SKS dan sistem penilaian lain sama-sama menggunakan indeks prestasi untuk mengukur prestasi akademik mahasiswa. Indeks prestasi ini biasanya berupa angka yang menunjukkan rata-rata nilai dari semua mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa dalam satu semester.
  • SKS dan sistem penilaian lain sama-sama menggunakan kurikulum untuk mengatur rencana pembelajaran yang harus diikuti oleh mahasiswa. Kurikulum ini biasanya berupa daftar mata kuliah yang ditawarkan oleh program studi, beserta bobot SKS, prasyarat, dan tujuan pembelajarannya.

Dengan demikian, SKS dan sistem penilaian lain memiliki beberapa kesamaan dalam hal pengukuran dan pengaturan proses belajar mahasiswa di perguruan tinggi.

Kapan SKS Diterapkan?

SKS diterapkan sejak awal perkuliahan hingga akhir perkuliahan bagi setiap mahasiswa di perguruan tinggi. SKS diterapkan pada saat mahasiswa melakukan registrasi, pengisian KRS (kartu rencana studi), perkuliahan, ujian, pengisian KHS (kartu hasil studi), wisuda, dan yudisium.

Apa Saja Tahapan Penerapan SKS?

Tahapan penerapan SKS adalah sebagai berikut:

  • Registrasi: Mahasiswa melakukan pendaftaran ulang sebagai syarat untuk mengikuti perkuliahan di semester berikutnya. Mahasiswa harus membayar biaya pendidikan sesuai dengan jumlah SKS yang akan diambil.
  • Pengisian KRS: Mahasiswa mengisi formulir yang berisi rencana mata kuliah yang akan diambil dalam satu semester. Mahasiswa harus memilih mata kuliah sesuai dengan kurikulum, prasyarat, dan jumlah SKS minimal dan maksimal yang ditetapkan oleh program studi dan universitas.
  • Perkuliahan: Mahasiswa mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan oleh dosen untuk setiap mata kuliah yang dipilih. Mahasiswa harus mengikuti jam tatap muka, kegiatan akademik terstruktur, dan kegiatan akademik mandiri sesuai dengan bobot SKS dari setiap mata kuliah.
  • Ujian: Mahasiswa mengikuti proses penilaian yang dilakukan oleh dosen untuk setiap mata kuliah yang dipilih. Mahasiswa harus mengerjakan ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS) sesuai dengan materi, metode, media, dan evaluasi pembelajaran yang ditentukan oleh dosen.
  • Pengisian KHS: Mahasiswa mengisi formulir yang berisi hasil mata kuliah yang telah diambil dalam satu semester. Mahasiswa harus menerima nilai huruf dari setiap mata kuliah yang dipilih. Nilai huruf ini akan digunakan untuk menghitung IP (indeks prestasi) mahasiswa.
  • Wisuda: Mahasiswa mengikuti upacara kelulusan sebagai tanda selesai menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Mahasiswa harus memenuhi syarat akademik dan administratif yang ditetapkan oleh program studi dan universitas. Syarat akademikini antara lain adalah menyelesaikan jumlah SKS total yang ditetapkan oleh program studi, mendapatkan nilai IP minimal yang ditentukan oleh program studi, dan menyelesaikan skripsi atau tesis sebagai karya ilmiah akhir.
  • Yudisium: Mahasiswa mengikuti rapat penetapan kelulusan sebagai tanda selesai menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Mahasiswa harus mendapatkan predikat kelulusan yang ditentukan oleh program studi dan universitas. Predikat kelulusan ini biasanya berupa angka yang menunjukkan rata-rata IP dari semua semester yang telah ditempuh oleh mahasiswa.

Dengan demikian, SKS diterapkan pada setiap tahapan perkuliahan bagi setiap mahasiswa di perguruan tinggi.

Mengapa SKS Penting?

apa itu sks

SKS penting karena SKS merupakan salah satu indikator yang menunjukkan kualitas pendidikan di perguruan tinggi. SKS juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar mahasiswa di perguruan tinggi. SKS juga merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa agar dapat lulus kuliah dengan baik.

Apa Saja Indikator Kualitas Pendidikan di Perguruan Tinggi?

Indikator kualitas pendidikan di perguruan tinggi adalah hal-hal yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa baik proses dan hasil pendidikan yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Indikator kualitas pendidikan di perguruan tinggi antara lain adalah:

  • Akreditasi: Akreditasi adalah proses penilaian dan pengakuan secara formal terhadap kelayakan suatu program studi atau perguruan tinggi dalam menyelenggarakan pendidikan. Akreditasi dilakukan oleh lembaga independen yang ditunjuk oleh pemerintah, yaitu Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Akreditasi menggunakan skala A, B, C, atau T (terakreditasi) untuk menunjukkan tingkat kelayakan program studi atau perguruan tinggi.
  • Ranking: Ranking adalah proses peringkat dan pemeringkatan secara komparatif terhadap kinerja suatu program studi atau perguruan tinggi dalam menyelenggarakan pendidikan. Ranking dilakukan oleh lembaga independen yang memiliki kriteria dan metodologi tersendiri, baik di tingkat nasional maupun internasional. Ranking menggunakan skor, persentil, atau peringkat untuk menunjukkan tingkat kinerja program studi atau perguruan tinggi.
  • Reputasi: Reputasi adalah proses penilaian dan penghargaan secara subjektif terhadap kualitas suatu program studi atau perguruan tinggi dalam menyelenggarakan pendidikan. Reputasi dilakukan oleh berbagai pihak yang memiliki kepentingan dan pengalaman terhadap program studi atau perguruan tinggi, seperti alumni, dosen, mahasiswa, industri, masyarakat, dan media. Reputasi menggunakan opini, testimoni, atau rekomendasi untuk menunjukkan tingkat kualitas program studi atau perguruan tinggi.

SKS merupakan salah satu indikator kualitas pendidikan di perguruan tinggi karena SKS mencerminkan beban belajar dan prestasi akademik mahasiswa. Beban belajar dan prestasi akademik mahasiswa adalah hal-hal yang sangat dipertimbangkan dalam proses akreditasi, ranking, dan reputasi program studi atau perguruan tinggi.

Apa Saja Faktor Keberhasilan Belajar Mahasiswa di Perguruan Tinggi?

Faktor keberhasilan belajar mahasiswa di perguruan tinggi adalah hal-hal yang dapat mempengaruhi seberapa baik proses dan hasil belajar yang dicapai oleh mahasiswa selama kuliah. Faktor keberhasilan belajar mahasiswa di perguruan tinggi antara lain adalah:

  • Motivasi: Motivasi adalah dorongan batin yang mendorong mahasiswa untuk melakukan sesuatu demi mencapai tujuan tertentu. Motivasi dapat bersumber dari diri sendiri (intrinsik) atau dari luar diri (ekstrinsik). Motivasi dapat mempengaruhi seberapa besar minat, usaha, dan tekad mahasiswa dalam belajar.
  • Kemampuan: Kemampuan adalah potensi yang dimiliki oleh mahasiswa untuk melakukan sesuatu dengan baik. Kemampuan dapat bersifat bawaan (bakat) atau didapat (belajar). Kemampuan dapat mempengaruhi seberapa mudah, cepat, dan tepat mahasiswa dalam belajar.
  • Lingkungan: Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar mahasiswa yang dapat mempengaruhi kondisi fisik, mental, sosial, dan emosional mahasiswa. Lingkungan dapat bersifat mendukung (positif) atau menghambat (negatif). Lingkungan dapat mempengaruhi seberapa nyaman, aman, dan bahagia mahasiswa dalam belajar.

SKS merupakan salah satu faktor keberhasilan belajar mahasiswa di perguruan tinggi karena SKS menentukan jumlah dan jenis mata kuliah yang harus diambil oleh mahasiswa dalam satu semester. Jumlah dan jenis mata kuliah ini dapat mempengaruhi seberapa besar motivasi, kemampuan, dan lingkungan yang dibutuhkan oleh mahasiswa dalam belajar.

Apa Saja Syarat Kelulusan Mahasiswa di Perguruan Tinggi?

Syarat kelulusan mahasiswa di perguruan tinggi adalah hal-hal yang harus dipenuhi oleh mahasiswa agar dapat lulus kuliah dengan baik. Syarat kelulusan mahasiswa di perguruan tinggi antara lain adalah:

  • SKS: SKS adalah jumlah satuan kredit semester yang harus diselesaikan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan seluruh mata kuliah yang ditetapkan oleh program studi. Jumlah SKS ini biasanya berkisar antara 144-160 untuk program S1, 36-48 untuk program S2, dan 48-60 untuk program S3.
  • IP: IP adalah nilai indeks prestasi yang harus diperoleh oleh mahasiswa untuk menunjukkan prestasi akademik yang baik. Nilai IP ini biasanya minimal 2.00 untuk program S1, 2.75 untuk program S2, dan 3.00 untuk program S3.
  • Skripsi/Tesis: Skripsi/Tesis adalah karya ilmiah akhir yang harus disusun dan dipertahankan oleh mahasiswa di depan tim penguji sebagai syarat kelulusan akademik. Skripsi/Tesis ini biasanya berupa penelitian atau pengembangan yang berkaitan dengan bidang keilmuan program studi.

SKS merupakan salah satu syarat kelulusan mahasiswa di perguruan tinggi karena SKS menunjukkan bahwa mahasiswa telah menguasai seluruh materi yang diajarkan oleh program studi. SKS juga menunjukkan bahwa mahasiswa telah memenuhi beban belajar yang ditetapkan oleh program studi dan universitas.

Bagaimana Cara Meningkatkan SKS?

Cara meningkatkan SKS adalah dengan melakukan beberapa hal yang dapat membantu mahasiswa dalam mengambil dan menyelesaikan mata kuliah dengan baik. Cara meningkatkan SKS antara lain adalah:

Mengatur Waktu dengan Baik

Mengatur waktu dengan baik adalah salah satu cara meningkatkan SKS yang paling penting. Mahasiswa harus membuat jadwal belajar yang realistis dan disiplin dalam menjalankannya. Mahasiswa harus membagi waktu secara proporsional antara jam tatap muka, kegiatan akademik terstruktur, kegiatan akademik mandiri, istirahat, dan hiburan. Mahasiswa juga harus menghindari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi dan produktivitas belajar, seperti gadget, media sosial, atau teman-teman yang tidak serius.

Memilih Mata Kuliah dengan Bijak

Memilih mata kuliah dengan bijak adalah salah satu cara meningkatkan SKS yang paling efektif. Mahasiswa harus memilih mata kuliah sesuai dengan kurikulum, prasyarat, dan jumlah SKS minimal dan maksimal yang ditetapkan oleh program studi dan universitas. Mahasiswa juga harus memilih mata kuliah sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan mereka

Terima kasih, everyones, telah membaca artikel ini sampai selesai. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu yang ingin mengetahui apa itu SKS dan bagaimana cara menghitungnya. Jika kamu memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini.

Jangan lupa juga untuk membaca artikel-artikel lain yang ada di website ini. Kami akan selalu berusaha untuk menyajikan konten-konten yang menarik dan berkualitas untuk kamu. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Posting Komentar untuk "Apa Itu SKS? Panduan Lengkap untuk Mahasiswa Baru"